Beginilah Dahsyatnya Letusan Gunung Tambora, Benua Eropa Tidak Kena Matahari Selama 3 Tahun

FinJ Media Sebagian dari Anda pasti pernah mendengar peristiwa letusan Gunung Tambora. Dapat dikatakan bahwa letusan Gunung Tambora merupakan letusan gunung berapi yang sangat dahsyat.

Salah satu dampak yang ditimbulkan akibat letusannya yaitu Benua Eropa tidak kena matahari selama 3 tahun lamanya. Lalu, bagaimanakah dahsyatnya letusan Gunung Tambora tersebut?

Penjelasan Pakar Vulkanologi ITB Mengenai Letusan Gunung Tambora

Jika berbicara tentang bagaimana dahsyatnya letusan Gunung Tambora, Mirzam Abdurachman selaku Pakar Vulkanologi ITB telah memberikan sedikit penjelasan.

“Kalau membandingkan Toba, Tambora dan Krakatau, kemudian bicara dari skala yang paling besar hingga paling kecil, Toba kita di-8, Tambora di-7, kemudian Krakatau yang di tahun 1883 itu yang di skala 6,” kata Mirzam Abdurachman.

“Sebenarnya, Krakatau punya letusan lebih besar di tahun 535-an, tapi pencatatan kita masih kurang baik. Tapi posisi Tambora, seperti yang tadi saya jelaskan,” kata Mirzam Abdurachman kembali.

Dirinya juga mengatakan bahwa ada beberapa hal yang sangat berpengaruh terhadap pencatatan peristiwa letusan gunung berapi. Salah satunya yaitu dampak yang ditinggalkan akibat letusan.

Letusan yang besar saja tidak cukup kuat untuk membuat kita bisa memiliki catatan yang lengkap. Gunung Tambora merupakan salah satu gunung yang meninggalkan catatan karena dampaknya yang begitu jelas dan bisa dirasakan.

Abu yang sangat banyak membuat Bumi diselimuti oleh kegelapan dan mengakibatkan Benua Eropa tidak mengalami musim panas selama 3 tahun. Letusan dari Gunung Tambora juga membuat bumi mengalami pendinginan secara global.

“Jadi, Tambora dia posisinya ke-2 dengan VEI (Volcanic Explosivity Index) 7,” tutup Mirzam Abdurachman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *