FinJ Media – Bagi penderita intoleransi laktosa, perlu untuk mengetahui gejala-gejala intoleransi laktosa. Intoleransi laktosa merupakan kelainan dimana seseorang tidak dapat mencerna laktosa, suatu jenis gula yang terdapat dalam susu. Intoleransi laktosa dapat terjadi pada siapa saja, namun lebih sering terjadi pada orang-orang dengan riwayat keluarga yang memiliki intoleransi laktosa, atau pada orang-orang yang telah mengalami infeksi saluran cerna.
Tingkat keparahan intoleransi laktosa bervariasi pada setiap orang, mulai dari ringan hingga berat. Orang yang memiliki intoleransi laktosa ringan mungkin hanya mengalami gejala ringan setelah mengonsumsi produk susu, sedangkan orang yang memiliki intoleransi laktosa berat dapat mengalami gejala yang lebih serius dan berkepanjangan.
Mengenali gejala dan mengetahui penyebab intoleransi laktosa sangat penting untuk menangani dan mencegah gejala yang timbul. Selain itu, memahami cara menangani gejala intoleransi laktosa juga dapat membantu penderita intoleransi laktosa untuk tetap menjalani gaya hidup sehat.
Gejala Intoleransi Laktosa
Gejala intoleransi laktosa biasanya timbul setelah seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa. Gejala yang umum terjadi meliputi:
1. Diare

Gejala intoleransi laktosa yang pertama yaitu diare. Diare adalah salah satu gejala yang umum terjadi pada penderita intoleransi laktosa. Diare terjadi ketika feses Anda terlalu cair dan terlalu sering keluar. Hal ini disebabkan oleh laktosa yang tidak tercerna dengan baik di usus kecil, sehingga menyebabkan pergerakan usus yang lebih cepat dan feses yang lebih cair.
Diare yang terjadi pada penderita intoleransi laktosa biasanya tidak disertai demam, namun dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit lebih dari yang seharusnya. Gejala dehidrasi meliputi haus yang terus-menerus, bibir kering, dan urine yang berwarna gelap.
2. Mual dan muntah

Gejala intoleransi laktosa yang kedua yaitu mual dan muntah. Mual dan muntah merupakan gejala yang umum terjadi pada penderita intoleransi laktosa. Mual terjadi karena perut merasa tidak nyaman atau sakit, sementara muntah terjadi karena tubuh mengeluarkan isi perut melalui mulut.
Mual dan muntah bisa terjadi beberapa jam setelah seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa. Gejala ini bisa bervariasi, tergantung pada tingkat intoleransi seseorang dan jumlah laktosa yang dikonsumsi.
Mual dan muntah bisa menyebabkan seseorang mengalami dehidrasi, yaitu kehilangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Dehidrasi bisa terjadi jika seseorang tidak mengonsumsi cukup cairan atau tidak mengeluarkan cairan melalui urin atau feses. Dehidrasi bisa terjadi jika seseorang terus-menerus muntah atau diare.
3. Perut kembung
Gejala intoleransi laktosa yang ketiga yaitu perut kembung. Perut kembung adalah salah satu gejala yang umum terjadi pada seseorang yang menderita intoleransi laktosa. Perut kembung terjadi karena laktosa yang tidak dicerna dengan baik di usus, sehingga menyebabkan pengumpulan gas di dalam usus.
Gejala perut kembung biasanya terjadi setelah seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa, seperti susu, keju, atau yoghurt. Gejala perut kembung bisa bervariasi, tergantung pada tingkat intoleransi seseorang dan jumlah laktosa yang dikonsumsi.
Untuk mengatasi perut kembung akibat intoleransi laktosa, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, antara lain:
- Mengurangi atau menghindari asupan laktosa
- Menggunakan susu alternatif seperti susu kedelai atau susu kacang-kacangan
- Menggunakan suplemen laktase untuk membantu mencerna laktosa
- Mengonsumsi makanan yang tidak mengandung laktosa, seperti sayuran, buah-buahan, dan protein nabati
4. Rasa sakit atau tidak nyaman di perut

Salah satu gejala intoleransi laktosa yang sering timbul pada orang yang mengalami intoleransi laktosa adalah rasa sakit atau tidak nyaman di perut. Rasa sakit atau tidak nyaman ini biasanya terasa setelah seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa. Gejala ini bisa terjadi karena laktosa yang tidak tercerna akan menyebabkan fermentasi di usus, yang akan menyebabkan rasa sakit atau tidak nyaman di perut.
Rasa sakit atau tidak nyaman di perut ini bisa terasa seperti rasa sakit atau nyeri yang terasa di bagian bawah perut, atau bisa juga terasa seperti rasa sakit atau nyeri yang terpusat di bagian tengah perut. Gejala ini bisa bervariasi dari orang ke orang, tergantung pada tingkat intoleransi laktosa yang dimiliki seseorang.
Gejala rasa sakit atau tidak nyaman di perut ini bisa ditangani dengan cara mengurangi atau menghindari asupan makanan dan minuman yang mengandung laktosa. Anda juga bisa mencoba menggunakan susu alternatif seperti susu kedelai atau susu kacang-kacangan, atau menggunakan suplemen laktase untuk membantu mencerna laktosa. Sebaiknya segera temui dokter jika gejala ini terus timbul atau jika Anda merasa tidak nyaman.
5. Nyeri kram perut
Nyeri kram perut merupakan salah satu gejala intoleransi laktosa yang mungkin terjadi pada seseorang yang menderita intoleransi laktosa. Nyeri kram perut ini biasanya terjadi setelah seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa.
Nyeri kram perut bisa terasa seperti sakit perut atau sakit tikus yang terus menerus. Nyeri ini biasanya terasa di bagian bawah perut atau di sekitar area usus. Nyeri kram perut juga bisa disertai dengan gejala lain seperti diare, perut kembung, dan mual.
Untuk mengatasi nyeri kram perut akibat intoleransi laktosa, sebaiknya seseorang mengurangi atau menghindari asupan laktosa. Anda juga bisa mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktase, yaitu enzim yang bisa membantu mencerna laktosa. Jika gejala nyeri kram perut tidak kunjung hilang, segera temui dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
6. Gas berlebihan
Gas berlebihan merupakan salah satu gejala intoleransi laktosa yang sering timbul pada seseorang yang menderita intoleransi laktosa. Gas tersebut terbentuk ketika bakteri di dalam usus mencerna laktosa yang tidak terabsorsi dengan baik. Gas ini bisa menyebabkan perut kembung dan rasa tidak nyaman di perut.
Untuk mengurangi gejala gas berlebihan pada intoleransi laktosa, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, di antaranya:
- Menghindari makanan dan minuman yang mengandung laktosa, terutama jika Anda memiliki intoleransi laktosa yang berat.
- Menambahkan suplemen laktase pada makanan atau minuman yang mengandung laktosa. Suplemen ini berfungsi untuk membantu mencerna laktosa dengan lebih baik.
- Mencoba susu alternatif seperti susu kedelai atau susu kacang-kacangan yang tidak mengandung laktosa.
- Menghindari makanan yang dapat menyebabkan gas berlebihan, seperti kacang-kacangan, sayuran seperti kol dan brokoli, dan minuman bersoda.
- Berolahraga secara teratur agar sistem pencernaan bekerja dengan baik.
Kesimpulan

Intoleransi laktosa merupakan keadaan dimana seseorang tidak dapat mencerna laktosa dengan baik. Hal ini disebabkan oleh kekurangan enzim laktase yang berfungsi mencerna laktosa. Intoleransi laktosa dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada orang dewasa dan anak-anak.
Gejala intoleransi laktosa biasanya timbul setelah seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa. Gejala yang umum terjadi meliputi diare, mual dan muntah, perut kembung, rasa sakit atau tidak nyaman di perut, nyeri kram perut, dan gas berlebihan.
Pada anak-anak, gejala yang umum terjadi adalah diare yang berulang, perut kembung dan rasa tidak nyaman, mual dan muntah, nyeri kram perut, dan pertumbuhan yang tidak optimal. Gejala yang timbul bisa bervariasi, tergantung pada tingkat intoleransi seseorang dan jumlah laktosa yang dikonsumsi.
Intoleransi laktosa bukan penghalang untuk menjalani diet sehat, asalkan seseorang memahami penyebab dan gejala yang timbul, serta mengetahui cara menangani gejala tersebut dengan tepat. Dukungan dari keluarga dan tenaga medis sangat penting untuk menangani gejala intoleransi laktosa. Segera temui dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.