FinJ Media – Mitos ibu hamil selalu melekat selama masa kehamilan. Masa kehamilan adalah masa yang penuh dengan perubahan bagi seorang wanita.
Selama masa kehamilan, ibu hamil harus menjaga kesehatan dan asupan yang baik untuk mendukung perkembangan janin. Namun, seringkali terdapat mitos-mitos ibu hamil yang tidak benar tentang hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh seorang ibu hamil.
Mitos-Mitos Ibu Hamil

Mitos-mitos ibu hamil ini bisa berasal dari berbagai sumber, mulai dari kisah-kisah yang beredar di masyarakat, informasi yang tidak tepat di internet, hingga nasihat dari orang-orang terdekat.
Namun, tidak semua informasi yang didapat dari sumber-sumber tersebut dapat dipercaya. Oleh karena itu, membedakan fakta dan mitos selama kehamilan sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.
1. Ibu Hamil Tidak Boleh Makan Ikan

Anggapan ini mungkin berasal dari kekhawatiran terhadap bahan kimia yang terkandung dalam ikan, seperti merkuri. Namun faktanya, ikan merupakan sumber protein, vitamin D, dan asam lemak omega-3 yang baik untuk perkembangan otak dan mata janin.
Menurut American Pregnancy Association, ibu hamil bahkan disarankan untuk mengonsumsi ikan sebanyak 2-3 porsi per minggu untuk mendapatkan manfaat yang optimal.
Untuk menghindari bahan kimia berbahaya dalam ikan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain sebagai berikut!
- Pilihlah ikan yang Berasal dari Sumber yang Terpercaya
Untuk memilih ikan dari sumber yang terpercaya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Pertama, pastikan ikan yang dipilih berasal dari tangkap ikan yang sustainable, yaitu tangkap ikan yang tidak merusak ekosistem laut dan menjamin kualitas air yang baik.
Kedua, pastikan ikan yang dipilih telah melalui proses pengolahan yang higienis dan sesuai dengan standar keamanan pangan. Ketiga, selalu periksa label produk untuk mengetahui informasi mengenai asal ikan dan cara pengolahannya.
- Hindari Jenis Ikan yang Dikenal Memiliki Kadar Merkuri Tinggi, Seperti Hiu, Tuna, dan Makarel
Merkuri merupakan bahan kimia yang dapat merusak sistem saraf dan menyebabkan kerusakan otak dan ginjal. Pada ibu hamil, merkuri dapat mengalir ke janin melalui plasenta dan menimbulkan efek negatif pada perkembangan janin. Oleh karena itu, penting untuk menghindari jenis ikan yang dikenal memiliki kadar merkuri tinggi.
- Bersihkan Ikan dengan Baik Sebelum Diolah dan Hindari Memasak Ikan dengan Cara Dibakar atau Digoreng Terlalu Lama
Memasak ikan dengan cara dibakar atau digoreng terlalu lama dapat menyebabkan pembentukan zat berbahaya yang disebut heterosiklik amin (HCA) dan polikarbonil hidrokarbon (PHC).
Zat-zat ini dapat meningkatkan risiko kanker dan merusak sistem kekebalan tubuh. Selain itu, memasak ikan dengan cara dibakar atau digoreng terlalu lama juga dapat menyebabkan hilangnya zat gizi yang terkandung dalam ikan, seperti protein, vitamin, dan mineral. Ikan yang dimasak dengan cara tersebut juga dapat menjadi sumber bakteri dan kontaminan yang berbahaya bagi ibu hamil dan janin.
2. Ibu Hamil Harus Konsumsi Suplemen

Mitos ibu hamil yang kedua adalah ibu hamil harus mengonsumsi suplemen. Mengonsumsi suplemen kehamilan bukan merupakan hal yang wajib bagi ibu hamil. Sebenarnya, asupan gizi yang seimbang dari makanan sehat sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil dan janin.
Makanan yang bergizi seimbang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harian ibu hamil, seperti protein, kalsium, zat besi, serta vitamin dan mineral lainnya. Makanan seperti susu, yogurt, ikan, daging, telur, sayuran, dan buah-buahan dapat menjadi sumber nutrisi yang baik bagi ibu hamil.
Namun, ada kondisi tertentu dimana ibu hamil mungkin memerlukan suplemen tambahan. Misalnya, jika ibu hamil mengalami kekurangan gizi atau memiliki riwayat kesehatan khusus, dokter mungkin akan merekomendasikan suplemen kehamilan.
Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi suplemen kehamilan, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Dokter akan memeriksa kondisi ibu hamil dan memberikan saran terbaik mengenai suplemen yang sesuai dan aman untuk dikonsumsi.
3. Ibu Hamil Harus Menghindari Aktivitas Fisik

Mitos ibu hamil yang ketiga adalah ibu hamil harus menghindari aktivitas fisik. Padahal, olahraga ringan sesuai dengan kondisi ibu hamil bisa membantu mengurangi risiko keluhan kehamilan seperti preeklampsia dan konstipasi.
Olahraga ringan selama kehamilan juga bisa meningkatkan kualitas tidur, menjaga berat badan, dan meningkatkan kesehatan mental ibu. Namun, penting untuk memilih jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi ibu hamil dan melakukannya dengan aman.
Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan rekomendasi olahraga yang tepat. Berikut jenis olahraga yang aman untuk ibu hamil antara lain sebagai berikut!
Olahraga yang Aman untuk Ibu Hamil

Berjalan Cepat
- Membantu dalam menjaga kesehatan jantung dan paru-paru
- Menjaga kesehatan otot dan tulang
- Mengurangi risiko stroke dan diabetes gestasional
Yoga atau Pilates
- Membantu meningkatkan fleksibilitas dan keseimbangan
- Membantu mengurangi keluhan kehamilan seperti nyeri punggung dan pembengkakan kaki
- Membantu menenangkan pikiran dan mengendalikan stres
Latihan Pernapasan
- Membantu ibu hamil mengatur pernapasan selama kehamilan dan persalinan
- Membantu mengurangi stres dan kecemasan
- Membantu meningkatkan kualitas tidur
Oleh karena itu, penting untuk membedakan fakta dan mitos ibu hamil selama masa kehamilan. Jangan terjebak dalam anggapan yang tidak benar yang bisa berakibat buruk bagi Anda dan janin.
Pastikan untuk selalu mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya dari sumber yang tepat, seperti dokter atau ahli gizi. Jangan ragu untuk bertanya tentang fakta dan mitos ibu hamil kepada dokter ataupun bertanya tentang apa pun yang tidak dipahami atau yang Anda rasa tidak benar.
Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa Anda dan janin bisa mendapatkan asupan gizi yang tepat untuk menghindari mitos ibu hamil yang bisa berbahaya bagi kesehatan Anda.