Wajib Tahu! Penyakit Kanker di Indonesia: Prevalensi dan Faktor Risikonya

FinJ Media – Penyakit kanker merupakan salah satu masalah kesehatan yang mematikan di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, prevalensi penyakit kanker di Indonesia terus meningkat setiap tahun. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk menangani dan mencegah terjadinya kanker yang semakin banyak terjadi.

Kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel tak normal yang tak terkendali di dalam tubuh. Pertumbuhan sel tak normal ini bisa merusak sel normal di sekitarnya dan di komponen tubuh yang lain.

Kanker adalah penyebab kematian kedua terbanyak di semua dunia. Kanker kerap menyebabkan kematian, sebab penyakit ini lazimnya tak memunculkan gejala pada permulaan perkembangannya. Akhirnya, keadaan ini baru terdeteksi dan ditangani sesudah menempuh stadium lanjut.

penyakit kanker
Image Source: hellosehat.com

Prevalensi penyakit kanker di Indonesia cukup tinggi. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi tumor/kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1,4 per 1.000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1.000 penduduk pada tahun 2018. Data Global Cancer Observatory tahun 2018 menunjukkan angka kejadian penyakit kanker di Indonesia (136,2/100.000 penduduk) berada pada urutan 8 di Asia Tenggara, sedangkan di Asia urutan ke 23. 

Kanker bisa terjadi pada siapa saja, namun ada beberapa faktor yang memperbesar risiko seseorang terkena penyakit ini.

Faktor Risiko Penyakit Kanker

Faktor risiko penyakit kanker di Indonesia terbagi menjadi dua yaitu faktor risiko internal dan faktor risiko eksternal. Faktor risiko internal merupakan faktor yang ada di dalam tubuh seseorang, seperti genetik atau pola hidup yang tidak sehat. Beberapa faktor risiko internal yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker diantaranya adalah:

  • Genetik: Kanker bisa disebabkan oleh mutasi pada gen yang ada di dalam tubuh. Jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit kanker, maka risiko terkena penyakit ini juga akan lebih tinggi.
  • Gaya hidup yang tidak sehat: Gaya hidup yang tidak sehat juga bisa meningkatkan risiko terkena kanker. Beberapa gaya hidup yang bisa meningkatkan risiko penyakit kanker diantaranya adalah merokok, minum minuman keras secara berlebihan, dan tidak cukup tidur.

Faktor risiko eksternal merupakan faktor yang ada di luar tubuh seseorang, seperti paparan polusi atau makanan yang tidak sehat. Beberapa faktor risiko eksternal yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker diantaranya adalah:

  • Paparan polusi: Paparan polusi udara, air, atau tanah yang terlalu tinggi bisa meningkatkan risiko terkena kanker.
  • Diet tidak sehat: Makanan yang tidak sehat yang terlalu banyak dikonsumsi bisa meningkatkan risiko terkena kanker. Makanan yang banyak mengandung garam, lemak, atau bahan pengawet bisa meningkatkan risiko kanker.
  • Paparan sinar matahari yang terlalu lama: Paparan sinar matahari yang terlalu lama tanpa proteksi yang cukup bisa meningkatkan risiko terkena kanker kulit.
  • Merokok: Merokok merupakan salah satu faktor risiko terbesar penyakit kanker. Rokok mengandung berbagai macam karsinogen yang bisa menyebabkan mutasi pada sel-sel tubuh yang kemudian bisa menjadi penyebab terjadinya kanker.

Kesimpulan

penyakit kanker
Image Source: dinkes.bantenprov.go.id

Prevalensi penyakit kanker di Indonesia cukup tinggi dan perlu upaya pencegahan yang efektif. Faktor risiko penyakit kanker di Indonesia terdiri dari faktor internal dan eksternal, sehingga perlu strategi pencegahan yang holistik untuk menurunkan prevalensi penyakit ini. Upaya pencegahan penyakit kanker di Indonesia perlu dilakukan dengan program-program yang efektif serta sikap preventif dari masyarakat. Seperti program vaksinasi HPV untuk mencegah terjadinya kanker leher rahim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *