Wisata Vihara Semarang – Situs religi cukup diminati wisatawan untuk dijadikan tujuan liburan keluarga, banyak edukasi sejarah, dan atraksi situs religi tertentu. Seperti halnya di Semarang, kita bisa mengunjungi beberapa tempat wisata religi seperti Klenteng Sam Pu Kong, Firdaus Fatima Zahra, hingga Klenteng Watu Gong.
Kelenteng Watu Gong atau Kelenteng Buddhagaya Watugong merupakan salah satu tujuan wisata religi di Semarang yang sangat populer dengan pagoda yang indah.
Wisata Vihara Semarang
Meskipun merupakan tempat peribadatan umat Buddha, Kelenteng Watu Gong juga dibuka untuk umum untuk tujuan pendidikan dan rekreasi sebagai tempat wisata di Semarang.
Vihara Buddhagaya Watugong, Wisata Religi Semarang Dengan Pagoda Mempesona
Setiap harinya, Klenteng Watu Gong selalu ramai dikunjungi wisatawan. Selain wisatawan dari Semarang, banyak juga wisatawan dari luar kota yang menyempatkan diri berwisata ke sana.
Areal seluas 2,25 hektar ini terbagi menjadi 5 bangunan dan 2 diantaranya digunakan sebagai bangunan utama yang kita kenal sebagai Pagoda Avalokitesvara dan Vihara Damasala. Kedua bangunan tersebut telah ada sejak tahun 1955.
Pagoda Avalokitesvara adalah ikon Vihara Buddhagaya Watugong. Nama lain Pagoda Avalokitesvara adalah Pagoda Metakaruna yang berarti Pagoda Cinta dan Kasih Sayang. Tujuan utama didirikannya Pagoda Avalokitesvara adalah sebagai bentuk penghormatan kepada dewi Kwan Sieh Im Po Sat yang dipercaya sebagai dewi welas asih.
Pagoda ini tingginya 45 meter. Dilengkapi dengan tujuh level yang sempit untuknya. Ketujuh tingkat itu penting sebagai kesucian yang akan dicapai oleh yang pertama setelah mencapai titik ketujuh.
Sarat Makna Dan Nilai Sejarah, Wisata Religi Di Vihara Budhagaya Watugong
Pagoda Avalokitesvara identik dengan bangunan berwarna merah dan kuning yang merupakan simbol budaya Tionghoa. Menariknya, Pagoda Avalokitesvara merupakan pagoda tertinggi di Indonesia.
Di dalam Pagoda Avalokitesvara kita menemukan patung Devi Kwan Im dengan tinggi sekitar 5,1 meter. Patung tersebut dibuat khusus menghadap ke empat penjuru mata angin agar dapat memancarkan kasih sayang ke empat penjuru.
Kemudian, di puncak pagoda, kita menemukan patung Amitabha yang dipercaya sebagai guru agung para dewa dan manusia. Di bagian atas kita juga bisa menemukan stupa yang disebut mutiara Buddha.
Di sana juga kita temukan patung Buddha di bawah pohon Bodhi, patung Buddha tidur berbadan emas berbaju coklat, pohon Bodhi, kolam teratai dan masih banyak lagi lainnya.
Rombongan Fkub Wonogiri Kunjungi Vihara Watugong & Pura Agung Giri Natha Semarang
Pagoda Avalokitesvara digunakan untuk ritual Tjiam Shi. Ritual ini bertujuan untuk mengetahui nasib umat manusia. Mereka akan memberi kami perintah untuk mengguncang bambu yang ditandai. Jika ada bambu yang tumbang, petugas akan memberitahukan arti dari simbol tersebut.
Bangunan lain yang cukup mencuri perhatian adalah Biara Damasala. Vihara ini memiliki bangunan dua lantai dimana lantai pertama digunakan sebagai aula dan lantai kedua sebagai tempat pemujaan.
Di Vihara Damasala kita akan menemukan deretan pagar dengan relief dari kisah Pathika Samupada, yang dikenal dengan kisah kehidupan manusia dari lahir hingga meninggal.
Sebagai tempat pemujaan, untuk memasuki Vihara Gaya Watugong kita harus mengikuti ritual khusus untuk memasuki Vihara. Kami ingin berjalan di atas relief ayam, ular, dan babi yang ada di depan pintu masuk vihara.
Wisata Religi Semarang Terpopuler Rekomended
Dalam kepercayaan Buddha, ayam dilambangkan dengan keserakahan, kemudian ular dilambangkan dengan kebencian, dan babi dengan kemalasan. Oleh karena itu, untuk memasuki nirwana, wisatawan harus meninggalkan sifat-sifat buruk tersebut.
Di sana, wisatawan juga bisa berburu berbagai tempat menarik seperti relief batu di tangga, tangga ikonik, lampu naga, air mancur naga, kolam naga, patung lilin dan Hong Kong dan lainnya. Kita bisa membagikan foto-foto keren di halaman Instagram pribadi kita.
Fasilitas lain yang ada di Vihara Buddhagaya Watugong antara lain toilet, aula, tempat parkir, taman, gazebo, food court dan lainnya. Untuk memasuki kawasan kompleks ini, wisatawan diharuskan memakai pakaian tertutup dan berbicara dengan sopan.
Wisatawan yang ingin masuk ke dalam Pura Watu Gong tidak akan dikenakan biaya masuk. Namun, alangkah baiknya wisatawan membayar iuran dengan jujur di pintu masuk kompleks candi Watu Gong.
Bodhi Dan Pagoda 45 Meter Di Watugong
Untuk mengunjungi Vihara Buddhagaya Watugong, wisatawan dapat datang ke Jalan Perintis Kemerdekaan, Pudakpayung, Kecamatan Banjumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah 50265. Vihara Watu Gong dapat kita tempuh dalam waktu 32 menit dari Stasiun Semarang. Peta klik di sini.
Wisatawan bisa langsung fokus ke Jalan Pangapon menuju tol Tanjungmas – Srondol. Dari situ kita tinggal masuk ke Jalan Perintis Kemerdekaan.
Kelenteng Watu Gong ini beroperasi setiap hari dengan jam kerja mulai dari pukul 08:00 WIB – 21:00 WIB.
Di sebelah Candi Watu Gong kita bisa mampir ke sebuah penginapan bernama Hazotel Semarang yang terletak di Jalan Durian Raya No.27, Srondol Wetan, Kecamatan Banjumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah 50263.
Vihara Mahavira Graha Semarang, And That Magnificent Echo Making Ceiling
Jarak tempuh dari situs candi Watu Gong sekitar 10 menit berkendara. Kemudian, untuk harga akomodasi yang diterapkan di Hazotel Semarang diperkirakan mulai dari Rp195.000 hingga Rp345.000 per malam, tergantung jenis akomodasi yang kita inginkan.
Bagi wisatawan yang ingin kegiatan liburan anti mainstream bisa banget mampir ke Vihara Gaya Watugong. Dengan datang ke sana bersama keluarga tentunya terasa lebih menyenangkan dan menyenangkan.
Dia suka menulis, terutama tentang perjalanan dan memasak. Dengan pengalaman dan hobi, saya mencoba membuat tulisan terbaik untuk Anda baca. 110.40889 Koordinat: 7 ° 05’10 “S 110 ° 24’32” E / 7.08611 ° S 110.40889 ° BT / -7.08611; 110.40889
Vihara Buddhagaya Watugong atau disebut juga Vihara Buddhagaya adalah tempat peribadatan umat Buddha yang terletak di Pudakpayung, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah. Lokasi persisnya di depan Mako Kodam IV/Diponegoro. Kompleks Buddha Vihara Gaya Watugong terdiri dari dua bangunan utama, yaitu pagoda Avalokitesvara dan Damasala, serta beberapa bangunan lainnya. Pagoda Avalokitesvara merupakan bangunan yang memiliki nilai seni tinggi, dengan tinggi mencapai 45 meter dan ditandai sebagai pagoda tertinggi di Indonesia. Di dalamnya terdapat patung Devi Kwan Im sepanjang lima meter. Sedangkan Damasala terdiri dari dua lantai dimana lantai dasar digunakan sebagai aula serbaguna untuk kegiatan pertemuan dan lantai atas digunakan untuk upacara keagamaan dimana terdapat arca Buddha. Bangunan lain di vihara adalah Watugong, Plaza Borobudur, Meditasi Kuti, Bhikku Kuti, Taman Bacaan Masyarakat, Parinibana Buddha, Abhaya Mudra dan Pohon Bodhi.
Vihara Budhagaya Watu Gong, Wisata Religi Dengan Pagoda Tertinggi Di Indonesia
Pada awalnya Vihara Budhagaya hanya digunakan sebagai tempat pemujaan. Namun melihat arsitektur bangunannya yang sangat kental dengan etnik Tionghoa dan Thailand, akhirnya vihara ini berkembang juga menjadi sarana dan objek wisata. Vihara ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat kota Semarang pada khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya.
Biara Buddhagaya Watugong memiliki sejarah panjang untuk perkembangan besar seperti sekarang ini. Sekitar 500 tahun setelah jatuhnya Kerajaan Majapahit, muncul beberapa kegiatan dan peristiwa yang menyadarkan berbagai kalangan masyarakat akan warisan luhur leluhurnya, yaitu Buddha Dhamma, untuk dipraktikkan kembali oleh para pengikutnya. Awalnya banyak bisnis dimulai pada era Hindia Belanda. Akhirnya harapan adanya orang yang dapat mengajarkan Buddha Dhamma kepada masyarakat dapat terwujud dengan hadirnya Bhikkhu Narada Maha Thera dari Sri Lanka pada tahun 1934. Gayung disambut baik, kehadiran Damaduta dimanfaatkan masyarakat dan simpatisan untuk mengembangkan diskusi dan meminta penjelasan Dhamma Lagi yang lebih luas. Pada masa jayanya, ia tampil sebagai putra pertama Indonesia yang mengabdikan dirinya sepenuhnya pada dakwah Buddha Dhamma, yakni seorang pemuda Bogor bernama Boan An, yang kemudian menjadi Bhikkhu Ashin Jinarakhita.
Pada tahun 1955 Bhikkhu Ashin Jinarakhita memimpin perayaan Waisak 2549 di Candi Borobudur, pada saat itu juga ada seorang tuan tanah kaya dari Semarang bernama Goei Twan Ling keturunan Budha, yang terkesan dengan kecakapan dan kepribadian Bhikku Ashin saat itu. Ling menyumbangkan dan mendedikasikan sebagian tanahnya untuk digunakan sebagai pusat dan pengembangan Buddha Dhamma. Tempat itu kemudian disebut Vihara Buddhagaya. Pada tanggal 19 Oktober 1955, Yayasan Budagaya didirikan untuk mengawasi kegiatan biara. Dari vihara inilah episode baru dalam pengembangan Buddha Dhamma berlanjut.
Sejak tahun 1955, Bhikkhu Ashin Jinarakhita, pelopor kebangkitan Buddha Dhamma di Nusantara, tinggal di Vihara Buddhagaya Semarang. Dia menulis banyak cerita hebat dengan Vihara Buddhagaya seperti Upasika Indonesia pada perayaan Asha pada Juli 1955, dia memulai perayaan Buddha Jayanti yang dirayakan oleh umat Buddha di seluruh dunia pada tahun 1956, dia menanam pohon Bodhi pada 24 Mei 1956 dan mendirikan Internasional pertama Sima di KASAP (setelah Makodam IV/Diponegoro) untuk penahbisan Bhikkhu.
Sehari Wisata Religi Ke Vihara Buddhagaya Watu Gong Semarang
Kemudian selama kurang lebih delapan tahun vihara ini ditinggalkan, tetapi sekarang telah dibangkitkan kembali di bawah pimpinan Sangha Theravada. Maka pada bulan Februari 2001 dilakukan revitalisasi dan renovasi vihara ini yang diawali dengan pembangunan gedung Damasala yang diresmikan pada tanggal 3 November 2002 oleh Gubernur Jawa Tengah. , H. Mardianto. Selain itu, bangunan lain yaitu Pagoda Avalokitesvara dibangun pada bulan November 2004 dan diresmikan pada tanggal 14 Juli 2005 oleh Gubernur Jawa Tengah yaitu H. Mardianto.
Bangunan Damasala merupakan salah satu bangunan utama yang terdiri dari dua lantai dan terletak di sisi kanan vihara. Lantai bawah merupakan aula serbaguna yang luas dengan panggung di depan dan digunakan untuk kegiatan pertemuan. Lantai atas berfungsi sebagai puja bhakti (ruang sholat utama) yang dapat menampung 1000 orang. Untuk menuju kamar atas harus datang dari luar karena tidak ada tangga penghubung.
Potensi daya tarik wisata bangunan Damasala dapat dilihat dari bentuk bangunan yang berasal dari Thailand yaitu atap runcing yang dikelilingi ukiran di bagian luar bangunan. Selain itu, terdapat patung Buddha yang duduk setinggi
Vihara sukabumi, vihara tanah putih semarang, vihara di semarang, vihara batam, vihara terbesar di semarang, vihara, vihara semarang, vihara watugong semarang, vihara mahavira, lilin vihara, vihara sampokong semarang, vihara lembang